Jumat, 08 Februari 2013

surat untuk bapak



yeyeyey lalalla yeyeyeyye
umurku udah 22th loh pak, gimana? aku tambah imut kan? :3

maaf ya pak, aku gak bisa jadi dokter sama seperti bapak
bahkan cita-citaku sebagai dokter gigi pun terkubur pelan2
semoga aja jodohku dokter *haseeekk.ngerikues pula -_-

jiwa ku lebih di dunia seni
tau kan semenjak SMP-SMA nilai kesenian ku dapet 9 terus *eak
walaupun begitu, intinya bapak ingin anak2nya sukses
dengan caraku lah aku akan sukses pak
masih ingat dulu waktu bapak bertanya " mau masuk seni jadi apa?"
errr... jadi apa ya? jadi org sukses mbuh piye carane, poko'e yo kudu sukses

tapi aku tau, saat tertidur di depan komputer
bapak yang waktu it sedang periksa2 gambarku
aku tau bapak memuji gambarku "gambar2 si dina bagus yah, lebih hidup"
aku yg tertidur merem2 mesem pun tersenyum
baru tau anak kecenya bisa gambar bagus? hahahaha

aku tau baktiku padamu kurang
masih ingat saat SMP
bapak dan ibu selalu kerja, siang malam.
kita pun jarang berpapasan, itu pun cuman berangkat pagi.
ketika keinginan ku tidak terkabulkan, yang kulakukan adalah membanting pintu
aku marah, karna kalian terlalu sibuk. biasalah, jaman2 SMP tu kan masa2 labil gitu deh
aku ingin waktu terulang, ketika bapak pulang kerja, akan kubuatkan es nutrisari dingin kesukaanmu sebanyak2nya. bapak kerja demi anak2nya...

pak, bapak yang mengajari ku segalanya. kejujuran, sopan santun, kekuatan dan kemandirian
dengan tamu2 bapak, kami harus sopan. di sapa dan bersalam dengan tamu2nya
 kalau tidak melakukan itu, anak2mu akan di beri kultum alias kuliah 7 jam =3=

walaupun anak dokter, bapak gak pernah mengijinkan anak2nya untuk berangkat kesekolah dengan mobil dinasnya,bahkan saat hujan pun kita di suruh menggunakan payung bukannya di antar dengan mobil.
semua anak2nya di suruh naik angkot, berkat itu sampe sekarang aku hapal rute2 angkot dan pemberhentiannya hahahahaha
tapi bapak tau jadwal anak2nya pulang, bapak sudah menunggu di rumah menanti anaknya pulang.
hal yang anak2nya inginkan tidak akan pernah dikabulkan, tetapi bapak menyuruh kita meraih sendiri & menabung untuk membeli keinginan kita itu.

sudah 8 tahun semenjak bapak gak ada.
nasehat2 mu sebagai seorang pria ketika putrinya sedang jatuh cinta belum kudapat.
terkadang salah jalan, terkadang harus berbalik arah
tapi pak, ada anak laki2mu yang selalu menasehatiku ketika aku bingung
walaupun dia sok cuek dan gak peduli, dia suka menasehatiku. dia kepala keluarga kita sekarang.
anak bapak yg ke tiga pun sepertinya ingin jadi pengusaha muda, dokter gigi dan itu masih pindah cita2. insyallah SMA nanti si wisnu mau sekolah di jogja.
tempat tinggal kita dulu, dari kecil sampai sekarang jogja juga gak berubah pak. langganan sate depan komplek pun masih ada hahahha cuman keriputnya aja yg nambah *dihajar


2 pesan mu yang masih ku ingat sampai sekarang
"jaga dia. kalau bukan kamu dan aku yg menjaganya, siapa lagi? siapa yg akan menyayangi dia seperti itu?" ya aku menjaganya pak, mungkin saat ini aku belum bisa membiayai sekolahnya. tapi aku akan berusaha memegang amanah bapak.
pesanmu yg satu lagi, itu hi-mi-tsu alias rahasia hahahaha nanti aku ngumpulin uang dulu, baru aku bikin keinginan bapak.

pak, liat dan pandang aku dari kejauhan sana.
dari surga...
hingga tersenyum dan berkata "itu cukup"
langkah besarku akan dimulai hari ini...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar